Makalah : Variasi Bahasa
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Variasi
Bahasa”
guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen.Tak lupa pula Sholawat
dan Salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Mohammad SAW
karena berkat perjuangan beliau kita bisa menjadi seperti sekarang
ini.
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah
Sociolinguistic yang berjudul “Variasi
bahasa”.
Makalah ini membahas tentang variasi-variasi yang ada dalam bahasa
itu sendiri.
Terima kasih penulis
ucapkan untuk teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini, dan apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan mohon
dimaafkan dan kritik dan sarannya sangat diharapkan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya bahasa
mempunyai dua aspek mendasar, yaitu: bentuk, baik bunyi dan tulisan
maupun strukturnya, dan makna, baik leksikal maupun fungsional dan
structural. Jika kita memperhatikan bahasa dengan terperinci, Bahasa
itu dapat dilihat dalam bentuk dan maknanya menunjukan
perbedan-perbedaan kecil-besar antara pengungkapan yang satu dan
pengungkapan yang lain. Lalu kita akan mendengar perbedaan-perbedaan.
Umpamanya dalam satuan bunyi /a/ yang diucapkan seseorang dari waktu
yang satu ke waktu yang lain. Begitu juga dengan lafal seseorang dari
perkataan /tuliskan/ dari waktu yang satu ke waktu yang lain.
Perbedaan-perbedaan bentuk bahasa seperti ini disebut Variasi.
Amatlah sulit atau
mustahil (jika itu bukan suatu yang kebetulan), bahwa bunyi atau
lafal suatu satuan bunyi , suatu kata atau kalimat betul-betul
berbunyi sama benar. Karena pendengaran kita secara jasmani
dipengaruhi oleh banyak factor seperti udara , kesegaran perasaan,
dan besar perhatian kita, maka bentuk-bentuk bunyi itu dapat kita
perbandingkan dalam bentuk spektogram, yaitu gambaran yang dihasilkan
atau direkam oleh suatu alat yang disebut spektograf. Semua
perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam suatu bahasa disebut Variasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Variasi Bahasa
disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh
masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh
para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada
dua pandangan.
- Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.
- Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
Namun
Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan
pemakaian (register).Chaer (2004:62) mengatakan bahwa variasi bahasa
itu pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan penggunanya,
Adapun penjelasan variasi bahasa berdasarkan
penuturnya tersebut
adalah sebagai berikut:
- Variasi bahasa idiolek.
Variasi
bahasa idiolek
adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep
idiolek.
setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.
- Variasi bahasa dialek
Variasi
bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang
jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area
tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan,
Surabaya, dan lain sebagainya.
- Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal.
Variasi
bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang
digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya,
variasi
bahasa
Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun
lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
- Variasi bahasa sosiolek.
variasi
bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para
penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para
penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat
kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.
- Variasi bahasa berdasarkan usia
Variasi
bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan
berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan
berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa.
- Variasi bahasa berdasarkan pendidikan.
Yaitu
variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna
bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar
akan berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah
tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah
menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan
mahasiswa atau para sarjana.
- Variasi bahasa berdasarkan seks
Variasi
bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan
jenis
kelamin dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya,
variasi
bahasa
yang digunakan oleh
ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh
bapak-bapak.
- Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur.
Variasi
bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan
jenis profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut.
Misalnya, variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik,
dokter, dan lain sebagainya.
- Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan.
Variasi
bahasa berdasarkan tingkat
kebangsawanan
adalah
variasi yang terkait
dengan tingkat
dan kedudukan penutur
(kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
Itulah variasi
bahasa berdasarkan penuturnya. Variasi bahasa seperti diatas
menghasilkan ragam-ragam bahasa yang disebut dengan istilah-istilah
yang berlainan. Ragam bahasa yang berhubungan dengan daerah atau
lokasi geografis disebut dialek; ragam bahasa yang sehubungan dengan
kelompok social disebut sosiolek; ragam bahasa yang sehubungan dengan
situasi berbahasa atau tingkat formalitas disebut fungsiolek; dan
ragam bahasa yang dihasilkan oleh perubahan bahasa sehubungan dengan
perkembangan waktu disebut bahasa lain-lain.
Ragam-ragam bahasa
ini dikaji atau dipelajari dalam cabang-cabang linguistic yang
berbeda pula. Cabang linguistic yang membuat dialek sebagai pusat
perhatiannya disebut dialectology atau geografi inguistic. Cabang
linguistic yang membuat fungsiolek sebagai pusat perhatiannya disebut
Etnografy berbahasa atau analisis wacana atau pragmatic. Sedangkan
cabang linguistic yang mengkaji bahasa-bahasa yang berbeda ,
khususnya membandingkan bahasa-bahasa itu disebut linguistic history
atau linguistic diakronik dan linguistic kontrasif.
Jika dipandang dari
aspek morphology dan sintaksis ragam fungsiolek dapat dibagi kedalam
beberapa bagian. Seperti dalam buku The five clocks oleh martin joos
(1967) dia membagi fungsiolek bahasa inggris kedalam lima tingkatan
yaitu: froze, formal, consultative, casual, dan intimate. Dalam
bahasa Indonesia dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
- Ragam beku (frozen) ialah ragam bahasa yang paling resmi yang digunakan situasi-situasi yang hikmat atau upacara-upacara yang resmi.
- Ragam (formal) ialah ragam bahasa yang digunakan dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas, atau rapat resmi pimpinan suatu badan.
- Ragam usaha (consultative) ialah ragam bahasa yang sesuai dengan pembicaraan-pembicaraan biasa disekolah, perusahaan, rapat-rapat, dengan kata lain, ragam ini berada dalam tingkat yang paling professional.
- Ragam santai (casual) ialah ragam bahasa santai antarteman dalam berbincang-bincang, rekreasi, olahraga dan lain sebagainya.
- Ragam akrab (intimate) ialah ragam bahasa antar anggota yang akrab dalam keluarga atau teman dekat.
BAB III
KESIMPULAN DAN
PENUTUP
Variasi bahasa
adalah perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam bahasa itu sendiri baik
perbedaan makna dan bentuk baik bunyi, tulisan struktur serta
pengungkapan-pengungkapannya.variasi bahasa ada beberapa macam
dilihat dari ragam bahasanya. Seperti ragam bahasa yang berhubungan
dengan daerah atau lokasinya disebut variasi bahasa dialek, contohnya
seperti bahasa gorontalo dialek tilamuta, suwawa, kwandang dan lain
sebagainya. Ada juga ragam bahasa yang berhubungan dengan kelompok
social, ini disebut variasi bahasa sosiolek. Selain itu juga raganm
bahasa yang berhubungan dengan situasi berbahasa atau tingkat
farmalitas disebut variasi fungsiolek.
Demikian makalah
ini dibuat mudah-mudahan berguna serta bermanfaat bagi setiap
pembaca.apabila terdapat kekurangan mohon kritik dan sarannya. Thank
You
Hi sist.. gue bisa minta sourcex ngak??
ReplyDelete