Monday, February 4, 2013

Sociolinguistic



Makalah : Variasi Bahasa


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Variasi Bahasa” guna memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen.Tak lupa pula Sholawat dan Salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Mohammad SAW karena berkat perjuangan beliau kita bisa menjadi seperti sekarang ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen dalam mata kuliah Sociolinguistic yang berjudul “Variasi bahasa”. Makalah ini membahas tentang variasi-variasi yang ada dalam bahasa itu sendiri.
Terima kasih penulis ucapkan untuk teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, dan apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan mohon dimaafkan dan kritik dan sarannya sangat diharapkan.

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

Pada umumnya bahasa mempunyai dua aspek mendasar, yaitu: bentuk, baik bunyi dan tulisan maupun strukturnya, dan makna, baik leksikal maupun fungsional dan structural. Jika kita memperhatikan bahasa dengan terperinci, Bahasa itu dapat dilihat dalam bentuk dan maknanya menunjukan perbedan-perbedaan kecil-besar antara pengungkapan yang satu dan pengungkapan yang lain. Lalu kita akan mendengar perbedaan-perbedaan. Umpamanya dalam satuan bunyi /a/ yang diucapkan seseorang dari waktu yang satu ke waktu yang lain. Begitu juga dengan lafal seseorang dari perkataan /tuliskan/ dari waktu yang satu ke waktu yang lain. Perbedaan-perbedaan bentuk bahasa seperti ini disebut Variasi.
Amatlah sulit atau mustahil (jika itu bukan suatu yang kebetulan), bahwa bunyi atau lafal suatu satuan bunyi , suatu kata atau kalimat betul-betul berbunyi sama benar. Karena pendengaran kita secara jasmani dipengaruhi oleh banyak factor seperti udara , kesegaran perasaan, dan besar perhatian kita, maka bentuk-bentuk bunyi itu dapat kita perbandingkan dalam bentuk spektogram, yaitu gambaran yang dihasilkan atau direkam oleh suatu alat yang disebut spektograf. Semua perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam suatu bahasa disebut Variasi.








BAB II
PEMBAHASAN

Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan.
  1. Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa.
  2. Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam.
Namun Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register).Chaer (2004:62) mengatakan bahwa variasi bahasa itu pertama-tama kita bedakan berdasarkan penutur dan penggunanya, Adapun penjelasan variasi bahasa berdasarkan penuturnya tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Variasi bahasa idiolek.
Variasi bahasa idiolek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idiolek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing.
  1. Variasi bahasa dialek
Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya.
  1. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal.
Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
  1. Variasi bahasa sosiolek.
variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya.
  1. Variasi bahasa berdasarkan usia
Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa.
  1. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan.
Yaitu variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana.
  1. Variasi bahasa berdasarkan seks
Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi bahasa yang digunakan oleh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak.
  1. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur.
Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagainya.


  1. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan.
Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan adalah variasi yang terkait dengan tingkat dan kedudukan penutur (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya.
Itulah variasi bahasa berdasarkan penuturnya. Variasi bahasa seperti diatas menghasilkan ragam-ragam bahasa yang disebut dengan istilah-istilah yang berlainan. Ragam bahasa yang berhubungan dengan daerah atau lokasi geografis disebut dialek; ragam bahasa yang sehubungan dengan kelompok social disebut sosiolek; ragam bahasa yang sehubungan dengan situasi berbahasa atau tingkat formalitas disebut fungsiolek; dan ragam bahasa yang dihasilkan oleh perubahan bahasa sehubungan dengan perkembangan waktu disebut bahasa lain-lain.
Ragam-ragam bahasa ini dikaji atau dipelajari dalam cabang-cabang linguistic yang berbeda pula. Cabang linguistic yang membuat dialek sebagai pusat perhatiannya disebut dialectology atau geografi inguistic. Cabang linguistic yang membuat fungsiolek sebagai pusat perhatiannya disebut Etnografy berbahasa atau analisis wacana atau pragmatic. Sedangkan cabang linguistic yang mengkaji bahasa-bahasa yang berbeda , khususnya membandingkan bahasa-bahasa itu disebut linguistic history atau linguistic diakronik dan linguistic kontrasif.
Jika dipandang dari aspek morphology dan sintaksis ragam fungsiolek dapat dibagi kedalam beberapa bagian. Seperti dalam buku The five clocks oleh martin joos (1967) dia membagi fungsiolek bahasa inggris kedalam lima tingkatan yaitu: froze, formal, consultative, casual, dan intimate. Dalam bahasa Indonesia dapat dijelaskan seperti dibawah ini:
  1. Ragam beku (frozen) ialah ragam bahasa yang paling resmi yang digunakan situasi-situasi yang hikmat atau upacara-upacara yang resmi.
  2. Ragam (formal) ialah ragam bahasa yang digunakan dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas, atau rapat resmi pimpinan suatu badan.
  3. Ragam usaha (consultative) ialah ragam bahasa yang sesuai dengan pembicaraan-pembicaraan biasa disekolah, perusahaan, rapat-rapat, dengan kata lain, ragam ini berada dalam tingkat yang paling professional.
  4. Ragam santai (casual) ialah ragam bahasa santai antarteman dalam berbincang-bincang, rekreasi, olahraga dan lain sebagainya.
  5. Ragam akrab (intimate) ialah ragam bahasa antar anggota yang akrab dalam keluarga atau teman dekat.

BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

Variasi bahasa adalah perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam bahasa itu sendiri baik perbedaan makna dan bentuk baik bunyi, tulisan struktur serta pengungkapan-pengungkapannya.variasi bahasa ada beberapa macam dilihat dari ragam bahasanya. Seperti ragam bahasa yang berhubungan dengan daerah atau lokasinya disebut variasi bahasa dialek, contohnya seperti bahasa gorontalo dialek tilamuta, suwawa, kwandang dan lain sebagainya. Ada juga ragam bahasa yang berhubungan dengan kelompok social, ini disebut variasi bahasa sosiolek. Selain itu juga raganm bahasa yang berhubungan dengan situasi berbahasa atau tingkat farmalitas disebut variasi fungsiolek.
Demikian makalah ini dibuat mudah-mudahan berguna serta bermanfaat bagi setiap pembaca.apabila terdapat kekurangan mohon kritik dan sarannya. Thank You











1 comment: